e8f22ec06d32d9373e83b9b758da235f.jpg

Pahami Dunia Kerja, SMKN 4 Kuningan Kunjungi PT. KAI (Persero) Bandung

Persaingan dalam dunia industri kini semakin ketat. Mau tidak mau, setiap individu harus memacu kreativitasnya agar dapat bersaing. Termasuk siswa-siswi SMK yang dituntut dapat bekerja selepas lulus sekolah. Untuk menstimulus kreativitas ini salah satunya dengan mengadakan kunjungan industri.

Sebanyak 87 Siswa dari Jurusan Administrasi Perkantoran SMKN 4 Kuningan mengadakan kunjungan industry ke PT.KAI Banadung. Seluruh siswa begitu antusias menyimak materi yang diberikan.

"Di SMK itu ada namanya program Kunjungan Industri. Yakni kegiatan pembelajaran siswa dengan (belajar) ke dunia usaha atau industri sebenarnya," ujar Kepala SMKN 4 Kuningan Ramdan, S.Pd.,M.Si,

Program Kunjungan Industri sendiri menurutnya memang jadi agenda tetap yang dirancang pihaknya. Lewat agenda ini, pihaknya berharap mampu mengakomodir semua yang terkait dengan sumber belajar terkait program keahlian yang diajar di sekolah.

Para siswa ingin belajar lebih dekat lagi untuk mengenal dunia usaha kata Kepala Prodi Jurusan Administrasi Perkantoran, Melasari, S.Pd, saat ikut mendampingi siswanya.

"Harapan saya kunjungan industry ini yaitu agar siswa dapat lebih memahami kegiatan dalam dunia kerja, meningkatkan kreativitas proses pembelajaran siswa, dan meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan peserta didik kususnya jurusan Administrasi Perkantoran." Ucapnya.

Sejalan dengan itu Maryanto Vice President Document Coorporate Management PT KAI (Persero) mengatakan Program ini, sangat diperlukan agar mampu meningkatkan kompetensi siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Sehingga antara teori yang diberikan, bisa disejajarkan dengan praktek yang didapat dari dunia industri sebenarnya.

"Kami senang bisa berbagi ilmu kepada siswa - siswi sekolah kejuruan, sehingga siswa setelah lulus sudah punya gambaran tentang dunia usaha dan dunia industri. Tentunya ya lewat program pembelajaran Kunjungan Industri ini," timpalnya menutup pembicaraan.