1670393293-pembelajaran-di-masa-pandemi.png

Pembelajaran di Masa Pandemi

Penulis : Muchammad Nur’Syarif

 

Masa Pandemi Covid-19 saat ini telah mengubah banyak kehidupan manusia, dimana untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut pemerintah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan membuat aturan pembatasan kegiatan di masyarakat. Pandemi ini tak hanya membawa dampak yang besar dalam bidang kesehatan, namun di segala bidang juga mengalami dampak akibat pandemi covid-19 ini, terkhusus di bidang pendidikan. Kegiatan pendidikan yang menjadi aktivitas utama untuk anak, baik dari tingkat paling rendah hingga tingkat pendidikan paling tinggi harus terhenti akibat pandemi ini. Pemerintah kemudian membuat kebijakan untuk meliburkan sementara segala bentuk kegiatan yang biasa dilaksanakan baik di sekolahan, kampus, pondok pesantren maupun lembaga pendidikan lainnya hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.

Seiring perkembangan zaman yang telah mengubah dunia dan telah masuk dalam era revolusi industri 4.0 telah memunculkan berbagai perkembangan teknologi di berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pendidikan. Perkembangan teknologi ini membawa dampak yang positif dalam dunia pendidikan, salah satunya dengan mempermudah proses pembelajara selama masa pandemi covid-19 (Astini, 2020). Sistem pembelajaran yang sebelumnya dilaksanakan dengan cara tatap muka secara langsung, dengan adanya pandemi saat ini harus dilakukan secara jarak jauh (daring) atau dengan menggunakan sistem online. Pembelajaran dengan menggunakan sistem online inilah yag menjadi transformasi baru dalam teknologi pendidikan yang digunakan untuk merencanakan sistem pembelajaran yang lebih terarah dan interaktif. Sistem pembelajaran online ini juga sebagai upaya pemerintah untuk sementara waktu demi untuk mengurangi dan meminimalisir munculnya keramaian terutama di sekolah.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. ( UU Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 18 ayat [3]). Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. (UU Nomor 20 Tahun 2003, Penjelasan Pasal 15).

(Kemendikbud, 2020) mengeluarkan Surat Edaran tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Isi dari surat ini salah satunya adalah meliburkan kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan pembelajaran berbasis jaringan (Daring) via E-learning yang dapat digunakan berbagai instansi pendidikan. Menurut Rosenberg (2001) karakteristik e-Learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Belajar menggunakan e-Learning juga memilki manfaat diantaranya: 1. Fleksibel. e-Learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan. 2. Belajar Mandiri. e-Learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. 3. Efisiensi Biaya. eLearning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Pada kondisi saat ini seorang guru maupun siswa dapat memanfaatkan E-Learning sebagai salah satu alternatif agar tetap berjalan dengan baik pada proses kegiatan belajar mengajar. n salah satu produk dari media berbasis e-learning yaitu Moodle (modular object oriented dynamic learning environment) yang dapat di akses online secara gratis. E-learning Moodle adalah sebuah nama untuk pemrograman aplikasi yang dapat mengubah sebuah media pembelajaran menjadi sebuah bentuk website. Moodle merupakan salah satu jenis Learning Mangement System (LMS) berbentuk sosial yang menawarkan pembelajaran gratis dan mudah digunakan (Tham, 2011). Menu dalam Moodle dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain–lain (Wajeha, 2013). Manfaat penggunaan E-Learning sendiri tidak terbatas hanya sebagai media pembelajaran saja, namun dapat digunakan sebagai media evaluasi.

Learning Management System (LMS) ini dapat dijalankan dengan bantuan internet, sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Dengan menggunakan metode pembelajaran melalui aplikasi seperti Learning Management System (LMS) dengan beberapa LMS lainnya yang sudah digunakan seperti Google Classroom, Edmodo, Schoolgy dan Moodle. Penggunaan Learning Management System (LMS) ini bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa dan juga dosen, sehingga dapat melakukan pembelajaran jarak jauh dengan mudah dan waktu dalam proses pembelajaran menjadi lebih efisien.